Tingkah polah mereka memancing gelak tawa penonton yang membuat suasana terasa hangat. Pertunjukan berlangsung lebih dari 5 jam. Para penonton didominasi oleh orang-orang dewasa, laki-laki dan perempuan.
Datanglah sekelompok penari wanita unjuk kebolehan yang membuat semakin heboh pertunjukan itu, yang paling lucu adalah penari dengan perawakan mungil yang menari dengan goyangan leletnya.
Suasana menjadi sangat meriah. Pada penghujung pertunjukan muncul sosok laki-laki bertubuh tambun, ia mengambil golok dan pedang samurai. Yang ia lakukan adalah mempertunjukan seni debus.
Ia bacokkan golok dan pedang itu ke pepelepah kelapa untuk membuktikan ketajaman, penontonpun terdiam.Tanpa selang waktu yang lama ia bacok pedang itu ketangan dan kakinya, sedang golok ia iris-iris pada leher dan lidahnya.
Ia mengambil partisipan dari penonton, semua kabur namun hanya satu anak kecil yang masih duduk terdiam dan dia mau untuk jadi partisipan (korban). Teman-temannya dan penonton lain heran dan takut.
Anak itu diberi minum air yang dimantrai dan ditidurkan (bukan tidur dalam arti sesungguhnya) kemudian ditutupi dengan kain. Sekitar 20 menit setelah itu, lelaki bertubuh tambun membangunkan dan mengajaknya bicara.
Lelaki bertubuh tambun : " Surga itu ada dimana de ? "
Anak kecil : " Diatas "
Lelaki bertubuh tambun : " Kalo Neraka ? "
Anak kecil : " Dibawah "
Penonton tertawa mendengar jawaban polos anak kecil tersebut.
Lelaki bertubuh tambun : " Satu guru, satu ilmu jangan ganggu "
Ia iriskan golok keperut dan wajah anak kecil itu berulang-ulang, penonton kengerian dan bahkan ada yang menutup mata. Anak kecil itu hanya diam dan dengan mata yang terbuka melihat ekspresi dari penonton.
Lelaki bertubuh tambun : " Tutup matanya "
Anak kecil itu menutup matanya. Lelaki bertubuh tambun itu kembali melakukan atraksi debusnya, para penonton masih ngeri dan bertanya kenapa anak itu mau melakukannya sedangkan anak-anak yang lain kabur menjauh. Setelah pertunjukan debus usai para penonton bertepuk tangan. Anak kecil itu diberi uang sebesar Rp. 10.000 oleh lelaki bertubuh tambun itu dan disuruh pulang.
Anak kecil : " Assalamua'laikum "
Ibunya : " Waalaikum salam "
Anak kecil : " Bu, ini uang 10 ribu "
Ibunya : " Uang dari mana ini de ? "
Anak kecil : " Tadi ikut debus "
Ibunya : " Ikut debus, diapakan tadi ? " (dengan Khawatir)
Anak itu diberi minum air yang dimantrai dan ditidurkan (bukan tidur dalam arti sesungguhnya) kemudian ditutupi dengan kain. Sekitar 20 menit setelah itu, lelaki bertubuh tambun membangunkan dan mengajaknya bicara.
Lelaki bertubuh tambun : " Surga itu ada dimana de ? "
Anak kecil : " Diatas "
Lelaki bertubuh tambun : " Kalo Neraka ? "
Anak kecil : " Dibawah "
Penonton tertawa mendengar jawaban polos anak kecil tersebut.
Lelaki bertubuh tambun : " Satu guru, satu ilmu jangan ganggu "
Ia iriskan golok keperut dan wajah anak kecil itu berulang-ulang, penonton kengerian dan bahkan ada yang menutup mata. Anak kecil itu hanya diam dan dengan mata yang terbuka melihat ekspresi dari penonton.
Lelaki bertubuh tambun : " Tutup matanya "
Anak kecil itu menutup matanya. Lelaki bertubuh tambun itu kembali melakukan atraksi debusnya, para penonton masih ngeri dan bertanya kenapa anak itu mau melakukannya sedangkan anak-anak yang lain kabur menjauh. Setelah pertunjukan debus usai para penonton bertepuk tangan. Anak kecil itu diberi uang sebesar Rp. 10.000 oleh lelaki bertubuh tambun itu dan disuruh pulang.
Anak kecil : " Assalamua'laikum "
Ibunya : " Waalaikum salam "
Anak kecil : " Bu, ini uang 10 ribu "
Ibunya : " Uang dari mana ini de ? "
Anak kecil : " Tadi ikut debus "
Ibunya : " Ikut debus, diapakan tadi ? " (dengan Khawatir)
Anak kecil : " Di Iris-iris Perut dan wajah "
Ibunya : " Kenapa kamu mau, nyawamu diganti 10 ribu.
memangnya kamu mau mati ? " (dengan marah)
Anak kecil : " Nggak bu "
Ibunya : " Nyawa nggak bisa dibeli, Sudah sana tidur "
Anak kecil itu pergi ke kamar dan tidur.
Tamat
Ibunya : " Kenapa kamu mau, nyawamu diganti 10 ribu.
memangnya kamu mau mati ? " (dengan marah)
Anak kecil : " Nggak bu "
Ibunya : " Nyawa nggak bisa dibeli, Sudah sana tidur "
Anak kecil itu pergi ke kamar dan tidur.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar